Review ZTE Nubia Music: Smartphone Jadul dengan Suara Kencang

ZTE mencoba membuat tren baru di tahun 2024 ini dengan merilis smartphone “Music”, ZTE Nubia Music. Sesuai dengan namanya, ZTE Nubia Music ditujukan bagi anda yang merasa kurang sreg dengan performa suara dan volume dari smartphone zaman sekarang.

ZTE Nubia Music dilengkapi oleh speaker berukuran besar yang berada di bagian belakang smartphone. Speaker ini bahkan dapat memompa suara yang keluar di luar batas normal, membuat ZTE Nubia Music mirip seperti walkman.

Kebetulan kami mendapatkan kesempatan untuk mereview ZTE Nubia Music. Dari segi desain smartphone ini memang sesuai dengan yang dideskripsikan. Tapi bagaimana dengan performa dapur pacunya? Apakah juga wah seperti desainnya? Simak reviewnya berikut ini:

ZTE Nubia Music Dari Desain

ZTE Nubia Music hadir dalam boks berwarna hitam yang dipenuhi ilustrasi berbagai macam alat musik. Berikut adalah isi dari boksnya:

  • 1 Unit Nubia Music Zeal Orange
  • 1 Kepala charger 10 Watt
  • 1 Kabel data/charger type-c

  • 1 SIM ejector
  • 1 Plastic case
  • 1 Headset
  • 1 Buku panduan penggunaan

ZTE Nubia Music memiliki desain yang terbilang unik. Dimensi smartphone ini secara keseluruhan 163,6 mm x 74,9 mm x 8,6 mm. Dari segi tampilan, smartphone ini terinspirasi dari desain Classic Vinyl Record atau pemutar piringan hitam klasik. Pada bagian belakang smartphone, anda bisa menemukan speaker berukuran besar yang menyerupai piringan hitam. Desain dari speaker ini memberikan kesan retro sekaligus memperkuat branding “Music” yang diusung oleh smartphone ini. Nubia Music hadir dalam dua varian warna, yaitu Pop Art dan Zeal Orange. Kebetulan produk yang kami gunakan untuk review adalag varian Zeal Orange.

Untuk bagian depan, ZTE Nubia Music menggunakan layar IPS LCD berukuran 6,6 inci. Bezel di sekeliling layar lumayan tipis, sehingga anda tetap bisa menikmati berbagai konten multimedia secara maksimal. Resolusi yang ditawarkan adalah HD Plus (720 x 1612 piksel) dengan refresh rate yang lumayan menarik, 90 Hz. Meski bukan yang tertinggi di kelasnya, layar di Nubia Music tetap mampu menyajikan tampilan yang cukup detail dan juga transisi layar yang mulus dalam aktivitas sehari-hari seperti menonton video atau browsing.

Pada bagian depan smartphone anda juga bisa menjumpai kamera selfie dengan desain punch hole. Desain ini memberikan kesan yang modern sekaligus kekinian, sesuai dengan branding Nubia Music sebagai smartphone yang ditujukan untuk lifestyle.

Fitur menarik lainnya yang anda perlu ketahui tentang ZTE Nubia Music adalah adanya fitur Dual Musical Light Effects. Fitur ini memungkinkan bagian layar mengeluarkan formasi cahaya yang berubah-ubah mengikuti ritme musik yang diputar. Fitur ini memberikan pengalaman visual yang unik dan tidak bisa didapatkan dari smartphone lainnya.

Beralih ke bagian samping smartphone, anda bisa menjumpai tombol daya sekaligus fingerprint yang uniknya diberi warna oranye, dan juga tombol volume di bagian kanan. Pada bagian kiri atas terdapat slot untuk sim card yang bisa dibuka dengan menggunakan sim ejector. Seperti smartphone zaman sekarang lainnya, Nubia Music juga sudah mendukung dual sim. Anda juga bisa menggunakan slot sim card ini sebagai slot untuk microSD.

Untuk bagian bawah Nubia Music bisa dibilang cukup mulus dan hanya terdapar port USB Type-c untuk pengisian daya dan microphone. Lubang yang bisanya digunakan untuk speaker absen karena sudah dialihkan ke speaker utama yang berada di bagian belakang smartphone. Menariknya, smartphone ini memiliki dua port audio jack 3.5 mm di bagian atas. Fitur memungkinkan pengguna untuk menggunakan dua headset atau earphone berkabel sekaligus. Selain itu keberadaan port audio jack ini juga semakin menegaskan branding “Music” yang diusung oleh smartphone ini.

Performa Dapur Pacu ZTE Nubia Music

Masuk ke bagian performa, ZTE Nubia Music sudah menggunakan sistem operasi Android 14 (Di smartphone yang saya review masih Android 13). Smartphone ini sudah dilengkapi dengan jaringan 4G, WiFi, dan Bluetooth, yang memastikan koneksi internet dan perangkat lain berjalan dengan lancar.

Untuk bagian dapur pacu, ZTE Nubia Music menggunakan chipset entry level UNISOC SC9863A untuk prosesor. Chipset ini memiliki CPU Octa Core yang mampu mencapai kecepatan hingga 1,6 GHz. Untuk pengolahan grafis, Nubia Music mengandalkan GPU IMG8322 yang bisa dibilang cukup sederhana. Pemilihan prosesor dan grafis generasi lama ini menurut saya merupakan kelemahan dari Nubia Music.

Untuk daily driver seperti browsing, media sosial, atau penggunaan aplikasi yang ringan mungkin tidak ada masalah. Tapi jika digunakan untuk aplikasi yang berat maka performanya akan menurun. Berikut adalah hasil benchmark dengan menggunakan software Antutu:

ZTE Nubia Music juga dilengkapi oleh RAM sebesar 4GB yang dikombinasikan dengan penyimpanan internal sebesar 128GB. Komposisi ini membuat smartphone yang cukup lapang untuk menyimpan banyak aplikasi, foto, maupun video. Jika dirasa kurang, smartphone ini juga sudah menyediakan slot untuk microSD, untuk  memperluas ruang penyimpanan sesuai kebutuhan penggunanya..

ZTE Nubia Music juga sudah didukung oleh fitur Dynamic RAM. Fitur ini memungkinkan perluasan memori RAM secara virtual hingga total 8GB. Fitur ini cukup membantu dalam menjalankan aplikasi yang lebih berat serta multitasking, meski tetap berada di batas kemampuan chipset entry level.

Untuk audio yang merupakan daya tarik utama, ZTE Nubia Music dibekali dengan teknologi AI Super Volume Algorithm yang bekerja sama dengan DTS Ultra. Kombinasi ini dijanjikan dapat memberikan pengalaman audio yang mengesankan untuk smartphone kelas entry level.

Anda bisa meningkatan volume suara di ZTE Nubia Music hingga 600 persen, dengan kekuatan audio mencapai 95 dB. Fitur ini bisa dibilang sangat luar biasa dan unik. Anda juga bisa mengakses fitur Volume Booster yang membuat suara yang keluar dari speaker smartphone menjadi lebih kencang, Fitur ini bisa diakses dengan sangat mudah, yaitu cukup dengan memaksimalkan tingkat volume.

Selama mencoba ZTE Nubia Music, saya menggunakan fitur Volume Booster untuk beberapa genre musik. Hasilnya ada beberapa genre yang suaranya justru pecah ketika diboost, dan ada juga yang tidak. Untuk suara yang dihasilkan melalui headset dan TWS menurut saya tidak terlalu berbeda. Namun jika anda mencari pengalaman musik yang stabil, maka saya sarankan untuk menggunakan headset berkabel.

Satu hal lagi yang anda perlu ketahui adalah logo DTS X yang berada di tengah-tengah speaker dapat menyala mengikuti irama lagu, sama seperti fitur Dual Musical Light Effects yang ada di layar. Kekurangannya karena berada di belakang, anda tidak bisa melihatnya jika smartphone diletakkan dengan posisi menghadap ke atas.

Dari sektor daya tahan, ZTE Nubia Music dibekali dengan baterai berkapasitas 5000 mAh, yang sudah cukup besar untuk menunjang daily driver. Dengan kapasitas baterai ini, anda dapat mengandalkan smartphone ini untuk bertahan seharian penuh tanpa perlu khawatir kehabisan daya.

Kualitas Kamera ZTE Nubia Music

Meski ditujukan untuk penyuka musik, ZTE Nubia Music juga sudah mendukung untuk bagian fotografi. Smartphone ini dilengkapi dengan dua lensa kamera di bagian belakang, yaitu satu kamera utama dengan resolusi 50 MP dan satu lensa tambahan disebut sebagai AI Camera. Fungsi dari AI Camera ini adalah mendukung peningkatan kualitas gambar melalui algoritma kecerdasan buatan atau AI, sehingga memudahkan penggunaan fitur kamera.

Kamera utama dengan resoulis 50 MP yang dimiliki smartphone ini sudah cukup baik untuk kelas entry level. Anda bisa mendapatkan hasil foto yang tajam dan detail, terutama jika didukung oleh kondisi pencahayaan yang baik.

Untuk kebutuhan selfie, ZTE Nubia Music menyediakan kamera depan dengan resolusi 5 MP. Meski tidak besar, kamera ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan selfie atau panggilan video call.

ZTE Nubia Music Untuk Gaming

Saya juga mencoba menggunakan ZTE Nubia Music untuk memainkan game Mobile Legends. Secara keseluruhan saya tidak menemukan masalah yang serius. Tapi ketika terjadi war yang menampilkan banyak special effect dan pergerakan, sering terjadi delay. Masalah ini kemungkinan disebabkan oleh prosesor dari smartphone yang masih menggunakan generasi lama.

Untuk opsi grafis, saya bisa menggunakan opsi default untuk memaikan Mobile Legends tanpa ada masalah. Saran saya jika ingin lebih optimal, anda bisa menurunkan bagian grafis atau mematikan special effect yang tidak diperlukan untuk membantu performa smartphone.

Kesimpulan

ZTE Nubia Music merupakan smartphone yang unik di tahun 2024. Ketika brand lain saling bersaing dalam membuat smartphone gaming, ZTE justru mencoba trend baru yaitu musik. Fitur speaker yang begitu mencolok di bagian belakang ditambah dengan fitur AI Super Volume Algorithm DTS Ultra, membuat smartphone ini mirip dengan radio kecil atau walkman. Cocok bagi anda yang ingin bernostalgia atau bagi Audiophile.

Sayangnya dapur pacu ZTE Nubia Music yang masih menggunakan chipset generasi lama, membuat performa smartphone ini tidak bisa selincah smartphone entry level lain.

ZTE Nubia Music sudah tersedia di Indonesia dan dijual dengan harga Rp1.149.000.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *