Canva—satu-satunya platform komunikasi visual super lengkap di dunia—hari ini merilis Laporan Ekonomi Visual tahunan yang kedua. Laporan ini menyajikan wawasan dari 3.700-an pemimpin bisnis global mengenai faktor pendorong dan dampak komunikasi visual.
Canva menugaskan firma business intelligence Morning Consult untuk memahami pendekatan para pemimpin ini seputar penggunaan alat komunikasi visual di tempat kerja dan peran AI dalam meningkatkan produktivitas dan kreativitas serta menyederhanakan alur kerja. Survei dilakukan di 12 pangsa pasar, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, Brasil, Meksiko, India, Jepang, Korea Selatan, dan Australia.
Temuan utama dari Indonesia meliputi:
- Berdampak positif untuk bisnis:
Lebih dari 90% responden mengatakan alat komunikasi visual telah meningkatkan kinerja bisnis. Mulai dari mempercepat pembuatan konten dan kolaborasi tim, hingga keterlibatan audiens yang lebih kuat. Komunikasi yang mengutamakan visual sangat meningkatkan cara organisasi menghemat waktu dan biaya. Hasilnya, 81% pemimpin berinvestasi lebih banyak pada alat komunikasi visual dibandingkan tahun sebelumnya.
- AI meningkatkan produktivitas:
Anggaran yang lebih ketat dan peningkatan permintaan konten telah membuat hampir 90% pemimpin mengeksplorasi alat yang didukung AI sebagai opsi untuk mempercepat kebutuhan produksi konten mereka. Mayoritas (91%) setuju bahwa kualitas konten visual telah menjadi lebih baik berkat AI, namun kekhawatiran mengenai plagiarisme (70%), bias (59%), dan kehilangan pekerjaan (52%) masih ada.
- Membuka akses desain untuk siapa saja:
Kemampuan berkomunikasi secara visual kini menjadi aset penting di tempat kerja, apa pun jabatan si pekerja. Mayoritas pemimpin (94%) mengharapkan karyawan dengan peran non-desain memiliki kecakapan desain agar dapat menjadi komunikator yang efektif dalam organisasi mereka. Karena hal ini, tiga-perempat (75%) responden kini memberikan pelatihan kepada mereka yang tidak bekerja di bidang desain agar ada kompetensi desain di level tertentu.
- Mempercepat pengembangan jumlah aset desain melalui kolaborasi:
Hampir seperempat (24%) percaya bahwa ketidakmampuan untuk berkolaborasi antar tim dan alur kerja yang kompleks (17%) merupakan tantangan saat membuat dan mengembangkan jumlah konten. Hasilnya, ketika mereka berinvestasi pada platform komunikasi visual, para pemimpin bisnis menekankan pentingnya kolaborasi real-time (94%), alur kerja yang lebih efisien (94%), dan fitur lengkap (95%).
- Kreativitas membutuhkan alat yang tepat untuk berkembang:
Lebih dari separuh responden (60%) percaya bahwa penolakan dari pemangku kepentingan senior terhadap teknologi baru menghambat kreativitas di tempat kerja. Tiga puluh delapan persen responden menganggap tim yang terisolasi dan kolaborasi lintas fungsi yang buruk sebagai penghambat pemikiran imajinatif dan output yang lebih sesuai zaman.
Entah itu presentasi yang keren atau video yang asyik hingga visualisasi data yang interaktif, media visual telah menjadi faktor penting dalam berkomunikasi yang memungkinkan organisasi untuk meraih perhatian audiens dengan lebih mudah.
“Kami menggunakan Canva untuk hampir semua hal yang dapat dijadikan template, mulai dari presentasi hingga papan reklame digital, situs web internal, undangan, pedoman—kemungkinannya tidak terbatas. Kemampuan untuk berkolaborasi dan berbagi desain dengan mudah ke banyak tim telah menjadi penghemat waktu yang sangat besar. Apa yang biasanya memakan waktu berhari-hari, bisa diselesaikan dalam hitungan beberapa menit,” kata Rebecca Janes, Creative Designer and Environmental Branding Strategist, FedEx Global Brand.
Kebutuhan untuk berkomunikasi secara visual—baik itu internal dan eksternal—memicu permintaan dari seluruh organisasi akan alat komunikasi visual yang mudah digunakan dan dapat dioperasikan dengan alat lain. Konvergensi AI dan komunikasi visual juga membuka kemungkinan tak terbatas bagi semua profesional untuk menciptakan konten berdampak tinggi dan melakukannya dalam skala besar.
“Komunikasi visual dan alat-alat yang ditenagai AI telah menjadi aspek penting dalam bisnis-bisnis di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Para pemimpin bisnis berinvestasi lebih untuk alat komunikasi visual dan memperkayanya dengan AI untuk memberdayakan tim mereka dalam hal berkomunikasi secara lebih efektif dan bekerja dengan lebih efisien. Hal ini tidak hanya meningkatkan komunikasi tim, namun juga memungkinkan hasil yang lebih baik untuk beragam bisnis yang ingin memaksimalkan investasi finansial mereka,” ujar Ruoshan Tao, Head of Marketing for Southeast Asia, Canva.
Laporan Ekonomi Visual merupakan hasil survei 3.707 pemimpin bisnis di bidang pemasaran, penjualan, sumber daya manusia, dan operasional; setiap individual memiliki pengetahuan tentang target pendapatan perusahaan. Kumpulan pemimpin ini juga punya andil dalam menentukan strategi keterlibatan audiens di organisasi mereka dan cara tim internal berkomunikasi dengan satu sama lain, dengan tim lain, dan perusahaan secara keseluruhan.
Detail spesifik responden: 331 pemimpin bisnis (Director+, VP+, C-Suite+) di Amerika Serikat, 317 di Australia, 311 di Britania Raya, 321 di Jerman, 320 di Spanyol, 320 di Prancis, 320 di Brasil, 320 di Meksiko, 320 di Jepang, 320 di Indonesia, 257 di India, dan 250 di Korea Selatan.